Meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dengan Menggunakan Metode Klos Siswa Kelas XII MIPA1 SMA Negeri 2 Barru Kabupaten Barru
Abstract
Kecepatan efektif membaca mempunyai peranan yang sangat penting, karena dengan membaca cepat dan kemampuan memahami bacaan yang berkualitas seseorang bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebiasaan membaca bahasa Indonesia yang kurang baik berdampak negatif pada tingkat keterbacaan seseorang atau seorang siswa. Untuk mengatasi hal tersebut sangat dibutuhkan usaha dan kreatifitas guru. Penerapan metode Klos dalam pembelajaran membaca merupakan salah satu upaya memecahkan masalah tersebut. Tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dengan menggunakan metode klos siswa Kelas XII MIPA1 SMA Negeri 2 Barru Kabupaten Barru. Penelitian tindakan kelas ini mengambil setting di SMA Negeri 2 Barru Kabupaten Barru Kelas XII MIPA1, dengan jumlah siswa 35 siswa. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui tiga siklus. Sebelum siklus I dilaksanakan perlu adanya pra tindakan yaitu identifikasi tentang metode klos dan Kecepatan Efektif Membaca (KEM), kemudian dilaksanakan siklus I sebagai penerapan metode klos, siklus II sebagai implementasi pelaksanaan metode klos, dan siklus III sebagai tahap pemantapan. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif yaitu digunakan terhadap data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan siswa dan guru selama berlangsungnya pembelajaran di kelas, dan analisis kuantitatif yang digunakan terhadap hasil tes Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa dengan menggunakan metode klos. Hasil penelitian pada siklus I tingkat keterbacaannya masih rendah, karena kecepatan efektif membaca rata-rata 87 kpm dengan tingkat Independen 18 %, tingkat Instruktional 38 % dan pada frustasi 44 %. Pada siklus II hasil penelitian mengalami perubahan positif yaitu kecepatan efektif membaca rata-rata 150 kpm dengan tingkat Independen 78 %, tingkat Instruksional 18 %, dan tingkat frustasi 4 %. Hasil penelitian pada siklus III mengalami pemantapan yaitu rata-rata Kecepatan Efektif Membaca (KEM) 210 kpm dengan tingkat independen 100 %. Hasil analisis data menunjukkan bahwa aktivitas pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode klos dapat meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa.
Downloads
References
[2] Y. Mulyati dan A. Pengantar, “Kecepatan Efektif Membaca: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?,” Bahasa dan Sastra Indonesia di Tengah Arus Global. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2009.
[3] D. Sukmawati dan I. Cahyani, “Efektivitas model concentrated language encounter (cle) dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa sekolah dasar,” Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, vol. 2, no. 1, hlm. 26–38, 2016.
[4] R. Yuliana dan A. Nurhasanah, “Kecepatan Efektif Membaca (KEM) Pada Mahasiswa Pgsd FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,” dalam Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan, 2017.
[5] H. Altrichter, S. Kemmis, R. McTaggart, dan O. Zuber-Skerritt, “The concept of action research,” The learning organization, vol. 9, no. 3, hlm. 125–131, 2002.
[6] W. Carr dan S. Kemmis, Becoming critical: education knowledge and action research. Routledge, 2003.
[7] S. Kemmis, “Participatory action research and the public sphere,” Educational action research, vol. 14, no.
4, hlm. 459–476, 2006.
[8] S. Kemmis, “Action research as a practice-based practice,” Educational Action Research, vol. 17, no. 3, hlm. 463–474, 2009.
[9] E. Kartika, “Memacu minat membaca siswa sekolah dasar,” Jurnal Pendidikan Penabur, vol. 3, no. 8, hlm. 113–128, 2004.
[10] A. Yoni, “Menyusun penelitian tindakan kelas,” Yogyakarta: Familia, 2010.
[11] D. Kasmidjan, “Teori Membaca,” Surabaya: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, 1996.
[12] F. N. Kurdi, “Penerapan Student-Centered Learning dari Teacher-Centered Learning Mata Ajar Ilmu Kesehatan pada Program Studi Penjaskes,” dalam Forum Kependidikan, 2009, vol. 28, hlm. 108–113.
[13] M. A. Ramdhani, “Perbandingan Strategi Pembelajaran Teacher Centered Learning Dengan Student Centered Learning Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Tarikh Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta,” PhD Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
[14] A. Badara dan M. Hum, Analisis wacana: Teori, metode, dan penerapannya pada wacana media. Prenada Media, 2014.
[15] P. Baryadi, Dasar-dasar analisis wacana dalam ilmu bahasa. Pustaka Gondho Suli, 2002.
[16] I. Hamad, “Lebih dekat dengan analisis wacana,” Mediator: Jurnal Komunikasi, vol. 8, no. 2, hlm. 325–344, 2007.
[17] A. H. H. Lubis, Analisis wacana: pragmatik. Badan Penerbit IKIP Medan, 1988.