Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) di Kelas XII MIPA1 SMA Negeri 4 Parepare
Abstract
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIPA1 SMA Negeri 4 Parepare Semester ganjil tahun ajaran 2016-2017, sebanyak 26 orang. Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas dua siklus. Data yang terkumpul di analisis dengan menggunakan analisis kuantitatif. Hasil analisis data tersebut adalah sebagai berikut (1) Persentase rata-rata hasil belajar biologi setelah penerapan pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) meningkat pada siklus I sebesar 53,85 menjadi 96,15 pada siklus II.(2) Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I menjadi 76,75 pada siklus II. Aktivitas belajar siswa terkait dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) berupa aktif berdiskusi, mengerjakan LKS tepat waktu, memberikan penjelasan dalam kelompoknya saat pembahasan, memberikan penjelasan saat bertamu ke kelompok lain, dan mempresentasikan jawaban di depan kelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas XII MIPA1 SMA Negeri 4 Parepare setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
Downloads
References
[2] M. P. Trianto, “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,” Jakarta: Kencana, 2009.
[3] S. P. Trianto dan M. Pd, “Model-model pembelajaran inovatif berorientasi Konstruktivistik,” Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
[4] A. Suprijono, Cooperative learning: teori & aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar, 2009.
[5] O. Hamalik, “Kurikulum dan Pembelajaran, cet,” V. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
[6] O. Hamalik, “Dasar-dasar pengembangan kurikulum,” Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.
[7] A. Haling, “Belajar dan pembelajaran,” Makassar: Badan Penerbit UNM, 2007.
[8] W. Sanjaya, Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: kencana, 2006.
[9] W. Sanjaya, Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2008.
[10] A. Sabri, “Strategi belajar mengajar dan micro teaching,” Jakarta: Quantum Teaching, 2005.
[11] M. Abdurrahman, Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
[12] A. Arsyad, Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
[13] W. Sanjaya dan K. dan Pembelajaran, “Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),” Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
[14] R. Widodo, Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (Spencer Kagan, 1992. Tersedia pada http://wyw1d. wordpress. com/2009/11/14/model-pembelajarantwo …, 2009.
[15] P. D. Eggen dan D. P. Kauchak, Educational psychology: Classroom connections. Merrill New York, 1994.
[16] P. D. Eggen dan D. P. Kauchak, Strategies and models for teachers: Teaching content and thinking skills. Pearson/Allyn and Bacon Boston, MA, 2006.
[17] P. D. Eggen, D. P. Kauchak, dan S. Garry, Educational psychology: Windows on classrooms. Pearson/Merrill Prentice Hall Upper Saddle River, NJ, 2004.
[18] R. E. Slavin, “Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, Terj,” Nurulita, Bandung: Nusa Media, 2008.
[19] K. T. Aritonang, “Minat dan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa,” Jurnal pendidikan penabur, vol. 7, no. 10, hlm. 11–21, 2008.
[20] V. L. P. Sutrisno dan B. T. Siswanto, “Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada pembelajaran praktik kelistrikan otomotif SMK di Kota Yogyakarta,” Jurnal Pendidikan Vokasi, vol. 6, no. 1, hlm. 111–120, 2016.