Penerapan Media Teka-Teki Silang pada Murid Kelas V SDN 236 INP Songgo Kabupaten Tana Toraja dalam Meningkatkan Perbendaharaan Kata Bahasa Indonesia
Abstract
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan perbendaharaan kata Bahasa Indonesia murid kelas V SDN 236 INP Songgo Kabupaten Tana Toraja sebanyak 25 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar dan observasi. Instrumen penelitian dibuat oleh penulis bekerja sama dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia kelas V SDN 236 INP Songgo Kabupaten Tana Toraja. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang dicapai setelah menerapkan media pembelajaran Teka Teki Silang yaitu: (1) hasil penelitian untuk siklus I diperoleh skor hasil belajar yang diperoleh dari tes akhir siklus, pada akhir siklus I dengan skor rata-rata 6,6 dari skor ideal 10,0. Sedangkan pada akhir siklus II dengan skor rata-rata 7,4 dari skor ideal 10,0 (2) terjadi peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia murid kelas V SDN 236 INP Songgo Kabupaten Tana Toraja. Berdasarkan analisis data di atas maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan kata Bahasa Indonesia murid kelas V SDN 236 INP Songgo Kabupaten Tana Toraja mengalami peningkatan setelah dilaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan media Teka-Teki Silang.
Downloads
References
[2] J. D. Latuheru, “Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar masa kini,” Jakarta: Depdikbud, 1988.
[3] C. Evans, “T witter for teaching: Can social media be used to enhance the process of learning?,” Br. J. Educ. Technol., vol. 45, no. 5, pp. 902–915, 2014.
[4] T. Howard, E. Cornuel, M. Thomas, and H. Thomas, “Using new social media and Web 2.0 technologies in business school teaching and learning,” J. Manag. Dev., 2012.
[5] O. Mowrer, “Learning theory and behavior.,” 1960.
[6] S. Kardi, “Pengajaran Langsung. Surabaya.” Unesa University Press, 2000.
[7] R. M. Gagne, “Learning Theory, Educational Media, and Individualized Instruction.,” 1970.
[8] R. A. Reiser and R. M. Gagné, Selecting media for instruction. Educational Technology, 1983.
[9] G. K. Durnil, The making of a conservative environmentalist: with reflections on government, industry, scientists, the media, education, economic growth, the public, the great Lakes, activists, and the sunsetting of toxic chemicals. Indiana University Press, 2001.
[10] B. W. Freeburg and J. Workman, “Media frames regarding teacher dress: Implications for career and technical education teacher preparation,” Career Tech. Educ. Res., vol. 35, no. 1, pp. 29–45, 2010.
[11] M. Asnawir, “basyiruddin Usman,” Media Pembelajaran, 2002.
[12] E. Ellsworth, Places of learning: Media, architecture, pedagogy. Routledge, 2005.
[13] K. A. Peppler and Y. B. Kafai, “From SuperGoo to Scratch: Exploring creative digital media production in informal learning,” Learn. Media Technol., vol. 32, no. 2, pp. 149–166, 2007.
[14] J. Lee, L. Lin, and T. Robertson, “The impact of media multitasking on learning,” Learn. Media Technol., vol. 37, no. 1, pp. 94–104, 2012.
[15] V. Aprianingsih, “Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 5 Yogyakarta,” Univ. Negeri Yogyakarta, 2013.
[16] Z. Komariyah, “Soeparno. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Media Permainan Kartu Hitung terhadap Hasil Belajar Operasi Hitung Campuran di SDN Jerawat I Surabaya,” J. Teknol. Pendidik., vol. 10, no. 1, pp. 63–73.
[17] J. Ahmad, Paradigma pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. 2018.
[18] M. A. Fourwanto, “Pengembangan Media Teka Teki Silang Biologi untuk Memberdayakan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik SMP Negeri 9 Bandar Lampung.” UIN Raden Intan Lampung, 2017.