Hubungan Antara Penerimaan Diri dan Kecemasan Terhadap Status Mantan Narapidana
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dengan kecemasan terhadap mantan narapidana. Metode penelitian yang digunakan adalah pedekatan Metode Kuntitatif, dimana hasil penelitian akan memberikan gambaran secara valid terkait hubungan penerimaan diri dengan kecemasan terhadap mantan narapidana. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan kuisioner. Populasinya adalah seluruh mantan narapidana/klien Pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas I Bandung dengan teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang untuk penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik Korelasi Product Moment setelah sebelumnya dilakukan uji normalitas dan linieritas. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa diperoleh harga rxy = -0.473 dengan p < 0,001 menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara penerimaan diri dengan kecemasan terhadap status sebagai mantan narapidana. Artinya, semakin tinggi penerimaan diri, maka makin rendah kecemasan terhadap status sebagai narapidana, dan sebaliknya.
Downloads
References
[2] B. Crewe, The prisoner society: Power, adaptation and social life in an English prison. OUP Oxford, 2012.
[3] E. Zamble and F. J. Porporino, Coping, behavior, and adaptation in prison inmates. Springer Science & Business Media, 2013.
[4] Sugiyono, “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan Penelitian Evaluasi,” in Metodelogi Penelitian, 2017.
[5] Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),” Bandung Alf., 2016.
[6] P. Scherer, Facts that Undergird Life. Harper & brothers, 1938.
[7] T. M. Sari, “Deskripsi Keadaan Ekonomi Orang Tua Dan Lingkungan Anak yang Bekerja Sebagai Nelayan di Kelurahan Way Tataan Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2016.”
[8] N. Noviasari and A. Dariyo, “Hubungan psychological well-being dengan penyesuaian diri pada istri yang tinggal di rumah mertua,” Psikodimensia, vol. 15, no. 1, pp. 134–151, 2016.
[9] S. Normasari, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan Survei Padatamu Pelanggan Yang Menginap Di Hotel Pelangi Malang,” J. Adm. Bisnis, vol. 6, no. 2, 2013.
[10] “Social Psychology: The Passion of Psychology,” Bul. Psikol., 2016.
[11] J. D. Sidaway, “In other worlds: on the politics of research by ‘First World’ geographers in the ‘Third World,’” Area, 1992.
[12] J. S. Nevid, Psychology: Concepts and applications. Nelson Education, 2012.
[13] J. W. Vander Zanden, The social experience: An introduction to sociology. McGraw-Hill Humanities, Social Sciences & World Languages, 1990.
[14] B. H. Elizabeth, “Personality development.” New Delhi, India: Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd, 1976.
[15] E. B. Hurlock, Developmental psychology. Tata McGraw-Hill Education, 2001.
[16] E. Burman, Deconstructing developmental psychology. Taylor & Francis, 2016.
[17] P. B. Baltes, H. W. Reese, and L. P. Lipsitt, “Life-span developmental psychology,” Annu. Rev. Psychol., vol. 31, no. 1, pp. 65–110, 1980.
[18] R. L. Atkinson, R. C. Atkinson, R. Barhana, E. R. Hilgard, and N. Taufiq, Pengantar psikologi. Erlangga, Jakarta, 1987.
[19] L. P. S. Kusumaningsih, “Penerimaan diri dan kecemasan terhadap status narapidana,” Intuisi J. Psikol. Ilm., vol. 9, no. 3, pp. 234–242, 2017.