Profil Keterampilan Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Makassar
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa SMA Negeri 2 Makassar pada mata pelajaran biologi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei dengan menggunakan teknik simple random sampling. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA yang terdiri dari 2 kelas dan diwakili oleh 62 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan soal tes keterampilan pemecahan masalah berbentuk esai dan wawancara terstruktur kepada guru mata pelajaran biologi yang dimaksudkan sebagai tambahan informasi hasil penelitian. Hasil tes esai dianalisis menggunakan rubrik penilaian pemecahan masalah. Berdasarkan hasil tes, kemampuan pemecahan masalah siswa berada pada kategori rendah dengan persentase pemahaman masalah 54,03, penyelesaian rencana 83,20%, penyelesaian masalah 37,89%, review proses dan hasil 38,67%. . Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Makassar masih kurang sehingga perlu ditingkatkan.
Downloads
References
[2] Bahri, A., Putriana, D., & Idris, I. S. (2018). Peran PBL dalam Meningkatkan Keterampilan Memecahan Masalah Biologi. Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam, 7(2), 114.
[3] Buana, P. S. L. (2017). Penggunaan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Percaya Diri Siswa pada Subtema Wujud Benda dan Cirinya (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Gentra Masekdas Bandung Tahun Pelajaran 2017/2018). Universitas Pasundan Bandung. Bandung: Skripsi.
[4] Daryanto, dan Syaiful Karim. (2017). Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.
[5] Hadi, S., & Radiyatul, R. (2014). Metode Pemecahan Masalah Menurut Polya untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematis di Sekolah Menengah Pertama. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 53–61.
[6] Handayan. L. (2020). Keuntungan, Kendala dan Solusi Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-19 Studi Ekploratif di SMPN 3 Bae Kudus. Journal Industrial Engineering & Management Research (Jiemar), 1(2).
[7] Handayani, D. F., Advinda, L., & Anhar, A. (2015). Perbandingan Kompetensi.
[8] Biologi Siswa XI MIA Antara Model Pembelajaran Guided Discovery Learning dan Problem Based Learning pada Materi Sistem Pencernaan di SMAN 1 Sungai Tarab. Kolaboratif, 2(2).
[9] Hanifa, N. I., Akbar, B., Abdullah, S., & Susilo. (2019). Analisis Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kelas X IPA Pada Materi Perubahan Lingkungan dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi, 2(2), 121–128.
[10] Hidayat, W., & Sariningsih, R. (2018). Kemampuan pemecahan masalah matematis dan adversity quotient siswa SMP melalui pembelajaran open ended. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 2(1), 109-118.
[11] Ilmi, A. R. M. (2019). Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Untuk Meningkatkan Performa Pemecahan Masalah Siswa. Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains, 3(35).
[12] Karmana, I. W. (2014). Profil kemampuan pemecahan masalah biologi siswa SMA di Kota Mataram. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi, 2(1), 54-61.
[13] Nissa, I. C. (2015). Pemecahan Masalah Matematika (Teori dan Contoh Praktek). Mataram: Duta Pustaka Ilmu
[14] Nurdyansyah & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
[15] Paidi. (2011). Development Of Problem-Based Learning Kits For Biology. Jurnal Kependidikan, 41(2), 185-201
[16] Poyla, G. (2004) How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method. Princeton: Princeton University Press.
[17] Pradestya, R., Imswatama, A., & Balkist, P,S. (2019). “Langkah- Langkah Pemecahan Masalah dan Kemampuan Kognitif”. Sukabumi: Universitas Muhammadiyah. 2(2), 43-49.
[18] Purnamasari, P. D., & Sugiman. (2015). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah I Patuk pada Pokok Bahasan Peluang. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 1-7.
[19] Purwanti, S. R. I. (2016). Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah (Problem Solving) pada Konsep Gerak Di Kelas X MAN Rukoh Darussalam. Universitas Islam Negeri AR-Raniry Darussalam. Banda Aceh: Skripsi.
[20] Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
[21] Sani, R, A., Rahmatasyah., & Bunawan, W. (2019). Soal Fisika HOTS, Berpikir Kreatif, Kritis, dan Problem Solving. Jakarta: Bumi Aksara.
[22] Santyasa, I.W,. (2018). Student Centered Learning: Alternatif Pembelajaran Inovatif Abad 21 untuk Menyiapkan Guru Profesional. Seminar Nasional Quantum, 25(21), 2477-1511.
[23] Sudarisman, S. (2015). Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Biologi dalam Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 serta Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013. Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 2(1).
[24] Suherman, et al. (2001). Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung: JICA.
[25] Sukmasari, V. P., & Rosana, D. (2017). Pengembangan Penilaian Proyek Pembelajaran IPA Berbasis Discovery Learning untuk Mengukur Keterampilan Pemecahan Masalah. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 3(1), 101.
[26] Susiati, A.L. (2020). Profil Keterampilan Pemecahan Masalah Biologi Siswa Kelas XI MIA Materi Sistem Eksresi di Se-Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Univeversitas Negeri Makassar. Makassar: Skripsi.
[27] Tanujaya, B., Mumu, J., & Margono, G. (2017). The Relationship between Higher Order Thinking Skills and Academic Performance of Student in Mathematics Instruction. International Education Studies, 10(11).
[28] Zubaidah, S. (2017). Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui Pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan, 2(2), 1–17.