Manajemen Berbasis Madrasah
Abstract
Artikel ini membahas manajemen berbasis madrasah secara umum terjadi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Manajemen berbasis madrasah ini mengharuskan adanya penilaian (akreditasi) terhadap kinerja pendidikan. Kedua, Benchmarking Management. Manajemen ini didasarkan pada teori bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan harus didasarkan pada standardisasi mutu. Seluruh proses pendidikan harus mengarah kepada suatu level tertentu yang sudah dirumuskan dan disepakati sebagai sebuah model. Ketiga, School Based Management yang didasarkan pada teori bahwa proses pengambilan keputusan dan perumusan tujuan pendidikan yang selama ini dilakukan oleh otoritas birokrasi pusat harus didelegasikan kepada pelaksana di lapangan, yakni madrasah, sehingga efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan lebih dapat dipertanggung-jawabkan. Aspek-aspek manajemen berbasis madrasah meliputi aspek pengelolaan proses pembelajaran, aspek perencanaan dan evaluasi, aspek pengelolaan kurikulum, aspek pengelolaan ketenagaan pengelolan fasilitas/sarana dan prasarana (peralatan dan perlengkapan), aspek pengelolaan keuangan, aspek pengelolaan kelas, aspek pelayanan siswa, aspek hubungan madrasah dengan masyarakat, dan aspek pengelolaan iklim madrasah.
Downloads
References
[2] H. A. Ahmadi, Sosiologi pendidikan. Rineka Cipta, 1991.
[3] K. B. B. Indonesia, “Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas,” 2008.
[4] G. R. Terry, “Guide to Menagement (Prinsip-prinsip Manajemen), terj,” T. Smith DFM, Jakarta Bumi Aksara, 2000.
[5] F. E. Kast and J. Rosenzweig, “Minimizing the Planning Gap,” Adv. Manag., vol. 25, no. 10, pp. 22–23, 1960.
[6] J. Salindeho, Peranan tindak lanjut dalam manajemen. Sinar Grafika, Jakarta, 1987.
[7] A. H. Fahmi and I. Hussein, Sejarah Dan Filsafat: Pendidikan Islam. Bulan Bintang, 1979.
[8] S. Setiawati, “Penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam Pembelajaran Kosakata Baku dan Tidak Baku pada Siswa Kelas IV SD,” J. Gramatika, vol. 2, no. 1, 2016.
[9] M. K. Nakosteen, J. S. Kahhar, and S. Abdullah, Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat: Deskripsi Analisis Abad Keemasan Islam. Risalah Gusti, 1995.
[10] A. M. Fadjar, J. Abubakar, and H. M. Syarif, Visi pembaruan pendidikan Islam. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia, 1998.
[11] A. SURYANA, “Manajemen berbasis sekolah,” 2002.
[12] F. Ismail, “Manajemen berbasis sekolah: solusi peningkatan kualitas pendidikan,” J. Ilm. Iqra, vol. 2, no. 2, pp. 1–17, 2018.
[13] A. Suprapto, “Manajemen Pencitraan di Madrasah Berprestasi (Madrasah Aliyah Negeri Bangil dan Madrasah Aliyah Negeri Kraton Pasuruan),” J-MPI (Jurnal Manaj. Pendidik. Islam., vol. 1, no. 2, pp. 156–172, 2016.
[14] H. A. R. Tilaar, “Manajemen pendidikan nasional,” 2001.
[15] S. Danim, “Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi Ke Lembaga Akademik, Jakarta: PT,” Bumi Aksara, 2005.
[16] T. R. S. Grafika and U. P. Syariah, “Jakarta: Sinar Grafika, 2008.” Eds, 2003.
[17] H. Ramayulis, “Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan,” 2019.
[18] A. Sabri, “Administrasi Pendidikan.” Padang: IAIN IB Press, 2000.
[19] D. O. Hamalik, Kurikulum dan pembelajaran. Bumi Aksara, 1995.
[20] W. Rochiati, “Metode Penelitian Tindakan Kelas,” Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2005.
[21] S. Danim, “Menjadi peneliti kualitatif.” Bandung: pustaka setia, 2002.