Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Kolase dengan Media Kerak Telur pada Anak Kelompok A di TK Pertiwi 1 Sambi Kab. Sragen Jawa Tengah
Abstract
Penelitian ini di latar belakangi oleh permasalahan terkait banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan fisik motoric halus, khususnya pada siswa kelas A di TK Pertiwi 1 sambi, Dukuh gedangan, kel.Sambi, Kec.Sambirejo, Kab.Sragen, Jawa Tengah. Sehingga di perlukan penggunaan media untuk mengembangkan motoric halus yang lebih maksimal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan kolase dengan media kerak Telur pada anak kelompok A di TK Pertiwi 1 Sambi, Dukuh gedangan, kel.Sambi, Kec.Sambirejo, Kab.Sragen, Jawa Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas A yang terdiri dari 15 orang siswa. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa melalui kolase dengan kerak telur sangat efektif dalam mengembangkan fisik motoric anak pada anak kelas A di TK Pertiwi 1 Sambi Dukuh gedangan, kel.Sambi, Kec.Sambirejo, Kab.Sragen, Jawa Tengah. Saran peneliti yaitu sebaiknya pendidik menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran untuk meningkatkan fisik motoric anak
Downloads
References
[2] U.-U. No, “Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.” 20AD.
[3] M. Masnipal, “Kontribusi Pelatihan dalam Meningkatkan Keterampilan Guru Membimbing Siswa Bermain Balok,” J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 6, no. 3, pp. 1514–1526, 2021.
[4] N. Nurhidayat, A. Afiif, and D. Patiung, “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menggunting,” Nanaeke Indones. J. Early Child. Educ., vol. 3, no. 2, pp. 101–110, 2020.
[5] I. Rahmawati, “Hubungan Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun di Era 4.0.” Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2020.
[6] D. I. Sujiono, “Sense and sensibility of the two main female characters in Jane Austen’s Sense and Sensibility.” Petra Christian University, 2008.
[7] M. P. Ahmad Susanto, Bimbingan & konseling di taman kanak-kanak. Prenada Media, 2015.
[8] M. Fadlillah, “Komparasi Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 Dalam Pembelajaran PAUD,” J. Indria (Jurnal Ilm. Pendidik. Prasekolah dan Sekol. Awal), vol. 1, no. 1, 2016.
[9] N. Triastuti and H. Indrijati, “Penguatan Positif Untuk Mengurangi Perilaku Off-Task Saat Penugasan Di Kelas Pada Siswa Lamban Belajar Di Sekolah Dasar”,” Kata Pengantar, 2015.
[10] K. Winarti, Z. Mansoer, and L. Hardiyanto, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Media Kolase Kertas Origami,” 2019.
[11] S. Sholihah, “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Permainan Montase Pada Kelompok A Raudhatul Athfal Bustanul Ulum Tutul Balung Jember.” IAIN Jember, 2019.
[12] P. Y. Ramdhania, “What makes employee willing to share knowledge via intranet?” University of Twente, 2012.
[13] M. Masganti, “Mengembangkan sikap cinta Allah dan Rasul melalui metode kisah pada anak usia dini,” J. Raudhah, vol. 4, no. 1, 2016.
[14] E. Hadiati, “Penggunaan Media Kolase dalam Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini di RA Raihan Sukarame Bandar Lampung.,” J. Darul Ilmi, vol. 8, no. 1, pp. 1–19, 2014.
