Cognitive Behavior Therapy dengan Teknik Rekonstruksi Kogntif Untuk Mengurangi Perilaku Self-Harm Peserta Didik Di SMAN 2 Tarakan
Abstract
Perlakuan yang tidak baik yang didapatkan peserta didik di lingkungan keluarga maupun lingkungan pertemanan menjadi salah satu alasan peserta didik melakukan perilaku self harm. Cara orang tua atau teman sekitarnya memperlakukannya dapat menjadi beban pikiran bagi peserta didik yang tidak mampu untuk mengendalikan diri serta emosinya sehingga terlampiaskan ke hal-hal atau perilaku yang negatif yang dapat merugikan dirinya hingga melukai dirinya. Peserta didik dengan perilaku self harm akan menjadi pemicu awal dari keinginan seseorang untuk bunuh diri, jika tidak segera ditangani akan terus melukai dirinya dan berlanjut hingga bunuh diri. Maka dari itu penanganan sesegera mungkin perlu diberikan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pendekatan Cognintive Behavior Therapy teknik rekonstruksi kognitif dalam membantu subject mengubah pikiran, keyakinan, dan emosi negatifnya serta mengurangi perilaku self-harm. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis proses self harm pada subjek dengan wawancara dan observasi.Hhasil yang didapatkan dari subjek menuliskan intervensi perilaku menyakiti dirinya yang awalnya 6 kali dalam 4 minggu/sebulan menjadi 4 kali dalam satu bulan. Selanjutnya menjadi 2 kali dalam satu bulan. Hasilnya melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT) teknik reskontrusi kognitif yang melibatkan manajement dapat mengurangi perilaku self-harm pada subjek.
Downloads
References
[2] Diananda, Amita, "Psikologi Remaja dan Permasalahannya," Istighna, vol. 1, no. 1, pp. 1979-2824, 2018.
[3] Elvira, S. R., dan Hastuning Sakti. Eksplorasi Pengalaman Nonsuicidal Self-Injury (NSSI Pada Wanita Dewasa Awal : Sebuah Interpretative Phenamenological Analysis. Jurnal Empati, vol. 10, no. 5, pp 319-327, 2021.
[4] Helmi., Zakaria., Zalyaleolita Yuliandrhani dan Ria Maria Theresa. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Nonsuicidal Self-Injury (NSSI) pada remaja putri”. Jurnal Psikologi Sains dan Profesi, vol. 4, no. 2, pp. 85-90, 2020.
[5] Insani., Saridewi., Mutiara. “Studi Kasus: Faktor Penyebab Perilaku Self-Harm Pada Remaja Perempuan”. Jurnal Penelitian Psikologi, nol. 10, No. 02, pp. 439-454, 2023.
[6] Kusumadewi, A. F., Yoga, B. H., Sumarni, S., & Ismanto, S. H. Self -Harm Inventory (SHI) Versi Indonesia Sebagai Instrumen Deteksi Dini Perilaku Self-Harm. jurnal Psikiatri Surabaya, vol.8, no. 1, pp 20-25, 2020.
[7] Pardade, Anisa, Boru., Jofie Hilda Mandang, dan Thephany D. Kumaat, S.Psi, M.Si. “Self-Control Remaja Yang Melakukan Self Harm Di Kota Bitung”. Jurnal Psikopedia, vol.3 No. 2, pp. 86, 2022.
[9] Septia., Putri., Anggi., Desfrilia. Skripsi: Self Harm Pada Remaja Putri di Kota Medan. Fakultas Psikologi, Universitas Medan Area, Medan. 2022.
[10] Sibarani, D. M., Susanti Niman., FX Widiantoro. Self-Harm Dan Depresi Pada Dewasa Muda. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Nasional Indonesia, vol. 9, no. 4 pp 795-802, 2021.
[11] Tang, J., Yang, W., Ahmed, N., Ma, Y., Liu, H., Wang, J., P., Du, Y dan Yu, Y. "Stresfull Life Events as a Predictor fot Nonsucidal Self-Injury in Southern Chinese Adolescene." Medicine, vol. 95, no. 9 p.e 2637, 2016.
[12] Taylor, Lucy, Mima Simic dan Ulrike Schmidt. "Cutting Down: An Evidence-based CBT Workbook for Treating Young People Who Self-Harm". New York: Routledge:, 2023.
[13] Thesalonika, dan Nurliana Cipta Apsari. Perilaku Self Harm atau Melukai Diri Sendiri Yang Dilakukan Oleh Remaja (Self-harm or self-injuring behavior by adolescents). Jurnal pekerjaan sosial, vol. 4, no. 2, pp. 213-224, 2021.
[14] Wahyudi, Ilkam., Netrawati. Efektivitas Layanan Konseling Indvidu Pendekatan Cognitive Behavior Therapy Dalam Mereduksi Perilaku Self Injury Pada Siswa. Jurnal BASICEDU, vol. 6, no. 6 pp 10228-10237. 2022.