Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Metode Drill pada Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran Pada Kelas X OTKP di SMKS Amaliyah Sekadau Kalimantan Barat
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya minat dan hasil belajar Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan metode pembelajaran drill dalam meningkatkan hasil belajar Teknologi Perkantoran pada siswa kelas X OTKP di SMKS Amaliyah Sekadau. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan Saintifik dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran drill pada mata pelajaran Teknologi Perkantoran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa pada kelas X OTKP SMKS Amaliyah Sekadau berjumlah 18 orang, pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi dasar dilakukan kepada seluruh peserta didik kelas X OTKP SMKS Amaliyah Sekadau Tahun Pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 18 peserta didik. Observasi dasar dilaksanakan dalam kondisi siswa mengikuti pelajaran Teknologi Perkantoran di dalam kelas. Waktu observasi dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 3 jam pelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan Metode Driil dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Teknologi Perkantoran di kelas X OTKP SMKS Amaliyah Sekadau Tahun Pelajaran 2021/2022. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan, baik dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian ini adalah pada siklus I, motivasi dan hasil belajar peserta didik yang tercemin dari aktivitas siswa sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari data yang ada dengan jumlah siswa 18 orang terdapat 13 orang siswa yang aktif dalam pembelajaran. Sedangkan terdapat 5 orang siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran dengan persentase keaktifan siswa mencapai 70 % siswa yang aktif. Siklus II 15 orang siswa aktif dan 3 orang siswa yang tidak aktif dengan persentase keaktifan siswa pada pembelajaran siklus II mencapai 80 %. Sedangkan pada Siklus III 16 orang siswa aktif dan 2 orang siswa yang tidak aktif dengan persentase keaktifan siswa pada pembelajaran siklus III mencapai 90 %
Downloads
References
[2] O. Hamalik, “Proses belajar dan mengajar,” Jakarta PT Bumi Aksara, 2001.
[3] O. Hamalik, Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Bumi Aksara, 2003.
[4] N. Sudjana, “Media pengajaran,” 2009.
[5] N. Sudjana, “Penilaian hasil belajar mengajar,” Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
[6] A. Zainal, “Penelitian tindakan kelas,” Bandung: Yrama Widya, 2006.
[7] S. Arikunto, “Penelitian tindakan kelas,” 2012.
[8] H. E. S. Ar, “Penelitian tindakan kelas,” 2014.
[9] S. B. Djamarah and A. Zain, “Strategi belajar mengajar,” Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
[10] P. F. Merrill and D. Salisbury, “Research on drill and practice strategies,” J. Comput. Instr., vol. 11, no. 1, pp. 19–21, 1984.
[11] T. S. Hasselbring, L. I. Goin, and J. D. Bransford, “Developing math automatically in learning handicapped children: The role of computerized drill and practice,” Focus Except. Child., vol. 20, no. 6, 1988.