Analisis Kebutuhan Siswa yang Kurang Berprestasi dan Pembelajaran Program Remedial pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMAN 1 Sendana Majene Sulawesi Barat
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan siswa yang kurang berprestasi pada pelajaran bahasa inggris dalam pengajaran remedial dan mencari tahu bagaimana pemangku jabatan sekolah dalam mengelola program pengajaran remedial pada kelas dua di SMAN 1 Sendana dengan menggunakan metode campuran (mix method). Data di ambil dengan menggunakan angket skala Likers untuk mengetahui kebutuhan siswa yang kurang berprestasi dalam pengajaran remedial dan menggunakan wawancara untuk mengetahui bagaimana pemangku jabatan sekolah dalam mengelola pengajaran remedial di sekolah tersebut. Populasi penelitian ini di batasi pada siswa yang kurang berprestasi pada tingkat/kelas dua dan tiga (3) orang penanggung jawab sekolah yakni kepala sekolah, Ketua Komite dan satu Guru Bahasa Inggris yang sudah sertifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan tertinggi siswa yang kurang berprestasi dalam mata pelajaran bahasa inggris pada pengajaran remedial ada pada faktor keinginan siswa supaya guru menjadikan pertimbangan latar belakang sosial dan ekonomi sebagai salah satu faktor penting dalam identifikasi masalah siswa yakni 97.30% dari 37 siswa. Sedangkan kebutuhan siswa akan aspek pemahaman secara menyeluruh seorang guru tentang pengajaran remedial yakni 64-94% dari 37 siswa. Itu menunjukkan bahwa siswa mempunyai harapan yang sangat tinggi terhadap pemahaman seorang guru terhadap segala aspek yang harus di pertimbangkan oleh guru dalam pengajaran remedial. Berikutnya, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada banyak masalah yang di hadapi pemangku jabatan sekolah dalam mengelola program pengajaran remedial, di antaranya masalah dukungan ke uangan sekolah terhadap guru yang memberikan remedial, latar belakang ekonomi siswa, pemahaman kepala sekolah tentang pengelolaan pengajaran remedial dan kurangnya komunikasi antara penanggung jawab sekolah
Downloads
References
[2] T. Mayangta, “Students’speaking Anxiety In An Efl Classroom.” Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.
[3] K. Nanning, “The Problems Of Indonesian College Efl Learners In Listening Comprehension,” J. Ilmu Budaya, 2014.
[4] A. L. Delcher, D. Harmon, S. Kasif, O. White, and S. L. Salzberg, “Improved microbial gene identification with GLIMMER,” Nucleic Acids Res., vol. 27, no. 23, pp. 4636–4641, 1999.
[5] K. R. McKeown, “Discourse strategies for generating natural-language text,” Artif. Intell., vol. 27, no. 1, pp. 1–41, 1985.
[6] R. G. Fukkink, H. Blok, and K. De Glopper, “Deriving word meaning from written context: A multicomponential skill,” Lang. Learn., vol. 51, no. 3, pp. 477–496, 2001.
[7] J. B. Schreiber, A. Nora, F. K. Stage, E. A. Barlow, and J. King, “Reporting structural equation modeling and confirmatory factor analysis results: A review,” J. Educ. Res., vol. 99, no. 6, pp. 323–338, 2006.
[8] A. M. Dakhalan, “Faktor yang Mempengarui Keberhasilan Peserta Didik dalam Pembelajaran Bahasa Inggris (Teori Linguistik dan Al-Quran),” Rausyan Fikr J. Stud. Ilmu Ushuluddin dan Filsafat, vol. 12, no. 1, pp. 105–124, 2016.
[9] A. Majid, “Strategi pembelajaran.” Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
[10] E. Tarone, G. Yule, and G. Yule, Focus on the language learner: Approaches to identifying and meeting the needs of second language learners. Oxford University Press Oxford, 1989.
[11] D. Irawan, “Sistem Informasi Manajemen Pendaftaran Siswa Baru Pada SMA Muhammadiyah 1 Kalirejo,” Prociding KMSI, vol. 4, no. 1, 2016.